Bersahabat Sampai Ke Surga

Suatu ketika mungkin kita pernah berpikir, betapa berat dan kerasnya perjalananan hidup ini. Saat kita seolah tak mampu lagi menahan beban masalah, saat kita merasa lunglai dan berat untuk melangkahkan kaki. Merasa tak kuat dan bingung menghadapi suasana hidup yang berkemelut. Ketika kita tidak lagi merasa mampu, berdiri menopang berat beban yang harus dipikul.

Di dunia ini kita tidak bisa hidup seorang diri. Untuk melewati lorong waktu, menyusuri jalan-jalan dunia dengan kebersamaan dan keikhlasan. Semua butuh jalinan persahabatan. Tapakilah perguliran pagi, siang, petang, dan malam dengan persahabatan dalam keimanan. Di dunia kita harus berpegang tangan, karna kita tidak mungkin selamat mengarungi bahtera kehidupan yang sangat luas ini, yang penuh dengan ancaman badai dan fitnah hanya seorang diri. Kita diciptakan Allah di dunia sebagai makhluk sosial. Sudah menjadi alurnya, jika kita hidup membutuhkan kebersamaan dengan orang lain di dalamnya. Sebab hanya dengan kebersamaan dan pertemuan di jalan Allahlah, yang kelak dapat mengantarkan kita menyelesaikan hidup dengan baik. Persahabatan, kebersamaan, dan persaudaraan di jalan Allah lah, yang akan mengiringi kita kepada kebahagiaan dunia akhirat. Karena sahabat yang baik, ia akan selalu mengingatkan dan mengajak kita, untuk meniti jalan kebaikan di jalan-Nya.

Wahai sahabat, sejenaklah muhasabahkan diri kita secara bersama-sama. Sebelum datangnya waktu untuk berpisah. Coba renungkanlah siapakah orang-orang yang kita cintai? Siapakah orang-orang yang paling dekat dalam hidup dan hati kita? Siapa orang-orang yang kita kagumi? Mereka, mengajak kepada kebaikan dan keridhoan Allah kah? Mengajak kepada kecintaan dan kerinduan pada Allah kah dia?

Sahabat-sahabatku, semoga selalu ada perlindungan Allah, dalam kita mengarungi samudera kehidupan ini. Karena Allah kita dihadirkan di dunia ini dan berjumpa. Untuk merajut asa, mendulang cinta, dan mengepang kasih bersama, berjalan dalam nyanyian surgawi-Nya. Di dunia ini, hendaknya kita berhati-hati dalam menyusuri kebersamaan dengan orang-orang sholih. Waspadalah untuk tidak melakukan penyimpangan, yang bisa membuat kesenjangan antara diri kita dengan mereka. Karena kemarahan hati orang beriman adalah pangkal kesengsaraan, kebencian orang-orang beriman adalah pangkal kesempitan dan penderitaan. Sebab tidak bisa dielakkan lagi, bahwa sebenarnya merekalah yang dapat mengubah isi dunia, dengan segala permasalahannya menjadi indah di mata kita. Mulut-mulut merekalah yang menuangkan nasihat, kalimat yang dapat menentramkan hati. Dari tangan-tangan merekalah yang tengadah di sepertiga malam sunyi, tersambung segala macam doa yang penuh dengan kebaikan. Sehingga memberi kekuatan iman dalam diri kita dan kehidupan dunia ini. Hanya Allah lah yang mampu menyinari hati ini, hingga tertawan kepada cinta-Nya yang penuh dan ketakterhinggaan.



Semoga setiap pertemuan, persahabatan, dan ukhuwah yang kita bina, mampu memenuhi hati kita dengan cinta sejati-Nya. Cinta yang hakiki, cinta yang jauh dari rasa kecewa dan benci.

Selamat berjuang sahabat-sahabatku, jadilahlah engkau pesona surga di dunia ini. Yang harumnya semerbak membahana, dengan kelembutan dan keistimewaan yang terpelihara. Teruslah berjalan dengan segala kebaikan yang ada, untuk menapaki pengembaraan hidup ini. Tetap hiasilah dengan niat yang suci. Sehingga warna-warni kehidupan yang kita lukis bersama dalam perjalanan ini, mampu menyadarkan kita bahwa hidup ini butuh pengorbanan. Hidup ini butuh perbaikan, dan hidup ini butuh perjuangan. Perjuangan atas jawaban dari sebuah pertanyaan, "Dengan cara apa kelak, kita akan bertemu dan menghadap Ilahi Robbi?"
Waallahualam bisawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri