MBA alias Married by Accident😱
Deg! Detak jantungku seperti terhenti tiba-tiba, ketika mendengar apa yang petugas KUA katakan. Sementara otak menerka-nerka, siapa aku, kok bisa begini. Mataku ingin basah, tapi aku malu dengan khalayak ramai disini. "Ayahmu tidak bisa menjadi wali nikahmu, begitupun dengan adik laki-laki, paman, dan kakekmu. Jadi pernikahanmu nanti hanya bisa diwakilkan oleh wali hakim saja". "Kenapa bapak bisa bilang begitu?" "Nanti dirumah kamu tanyakan saja kepada orangtuamu, sebab mereka yg lebih mengerti. Saya disini selaku petugas hanya menjalankan tugas sesuai syariat dan mandat saja" "Terima kasih pak". Akupun keluar dari gedung KUA tersebut dg pikiran kacau balau, banyak praduga yang mengelilingi otakku terhadap diriku sendiri juga tentang orangtuaku. Mengapa bisa seperti itu, rasanya tak mungkin sekali. *** "Assalamualaikum", kuucapkan salam dengan nada lunglai, utk kedua ortuku yang saat itu sdg duduk santai di ruang tamu. "Wa'alai