Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Kebaikan Orangtua Tiada Batas

Gambar
Kebaikan adalah tabungan yang berharga di dunia dan akhirat. Kebaikan yang dilakukan oleh orangtua kepada anak-anaknya akan menjadi contoh bagi keturunannya. Fokus pada kebaikan, kebersahajaan, akan lebih jelas manfaatnya dibandingkan tergiur melakukan berupa cacian, teriakan, dan pukulan pada anak. Karena tidak ada jalan mulia mendidik anak kecuali dengan kebaikan, dan gemar memperbaiki diri kita hanya untuk anak.  Satu perbuatan baik saja, seperti salam dan sapaan hangat kepada anak, atau satu kecupan di kening anak, dan satu sajian makan pagi yang bergizi untuk anak, itu semua akan menjadi pelajaran berharga untuk anak, dan akan dikenang sepanjang masa. Iya kan? Iya apa iya, pasti jawaban iya. Karena kita yang saat ini sedang belajar menjadi orangtua dari anak-anak kita, sudah pernah lebih dahulu merasakannya. Sehingga apa yang orangtua kita tanamkan kepada kita sejak kecil, mampu terkenang di dalam diri kita hingga dewasa, bahkan sampai menua. Tak jarang jika kita jauh dari orangtu

Di Atas Keinginan Jiwa

Jadilah mempesona di atas cerita dunia. Ketemu lagi dengan tulisan saya yang sangat sederhana. Berharap tidak membuat pembaca bosan membacanya. Inilah salah satu hobi saya. Menulis merupakan cara sederhana, untuk saya mengekspresikan diri di atas kertas dan pena dunia. Berusaha berbagi wacana, belajar untuk terus bisa memproduktifkan diri, biar tidak pucat pasi wajah ini. Menjadikan otak tetap lurus jalurnya, tidak berontak tanpa arah karena kepenuhan isinya. Lebih bijaksana kalau kita sharing-sharing santai saja, sambil makan roti, pisang goreng hangat, dan minum teh atau kopi. Atau dengan sarapan buah bagi yang suka dengan pola makan sehat. Lebih indahkan  kalau dirasa. Ah sudahlah, kembali ke laptop or notepad saja. Saya tidak mau bahas kemana-mana, fokus pada apa yang akan saya tuliskan.  Saya akan fokus pada bahasan hobi menulis saya. Yang merupakan salah satu bagian dari keinginan jiwa. Yang hadirnya kadang sesuai harapan, tapi terkadang ada juga yang hadirnya di luar harapan. Ti

Lagu Rindu

Gambar
Tak pernah tergantikan semua isi Saat hati rindu kepada-Nya disini Alam bercerita tentang lagu duniawi Lagu yang mendendangkan asma Ilahi Semua terlihat bak surgawi Berlari mengekspresikan diri  Atas rasa yang ada di muka bumi Menyatu dalam keindahan lukisan hati Bertema lagu merdu bersama lekukan bumi Berharap senja itu kembali Hati berteriak ingin bercengkrama disini  Mengagungkan asma-Nya diatas pusara bumi Bermain dan bercerita menggapai mimpi Mendendangkan semua suara hati Tentang segala ketakjuban pesona Ilahi Wahai manusia pemimpi surgawi Dendangkan saja semua lagu rindumu disini Cerahkan saja hari bersama eloknya hati Bersama puja dan puji Sang Ilahi Lihatlah, hiasan alam-Nya menyelimuti Sinar mentari menyejukkan batin ini Memancarkan cahaya salaksa surgawi Memanjakan mata dan hati  Dalam rasa syukur yang kian mengisi Tak ada satupun yang patut dipungkiri Atas segala nikmat yang Allah beri Inilah cinta hakiki nan sejati Dari pemilik bumi kepada penghuni bumi Maka, masih sajakah

Diantara Sebuah Pilihan

Dunia ini bukanlah perjalanan yang sangat panjang. Karna perjalanan disini bukanlah perjalanan yang sebenar-benarnya perjalanan. Ada yang mengatakan bahwa dunia ini sesungguhnya adalah tidur panjang, sementara akhirat itu adalah yang sebenar-benarnya perjalanan. Dunia ini hanya elok dipandang, namun dunia ini tak elok dikejar secara berlebihan. Apalagi disimpan dalam hati dengan sangat berkepanjangan. Karna dunia ini fatamorgana semata, yang setiap keindahannya hanya persimpangan saja. Tak akan kekal. Tetapi bukan berarti semuanya berisi keburukan. Bukan pula berarti kita tak boleh menggapai mimpi dan cita-cita yang menjadi harapan. Mimpi dan harapan, itu harus selalu tersemai untuk menuju sebuah jalan kebaikan.  Dunia ini adalah persinggahan, tempat kita berteduh sebelum akhirnya sampai ke tujuan. Namun bukan tempat peristirahatan. Oleh karenanya, Allah menciptakan dunia sebagai sarana atau alat bagi diri manusia untuk menjalankan syariat. Agar manusia bisa mendapatkan keteduhan dan m

Bahagia Itu Receh

Hai dunia apa kabarmu hari ini? Ceriamu pasti menggema menyambut datangnya sang mentari pagi, yang mulai malu-malu menampakkan diri. Riangmu pasti menari-nari, bersama sang surya yang senantiasa mengiringi. Senyummu pasti membahana, melihat sore menyambut mega merah menghampiri, selaksana menyeringai hati. Namun bagaimana dengan penghuninya hari ini? Wah, jangan ada yang bermuram durja ya disini. Apalagi putus arah karena aneka cuaca yang disuguhkannya hari ini. Sebab hari ini adalah indah untuk kita semua. Ada nafas yang masih bisa kita rasa, ada senyum yang masih bisa terangkai dalam suka dan duka. Ada sehat yang masih setia merangkul jasadiyah kita. Hari ini adalah bahagia. Sederhana dalam menata hari-hari yang kita punya. Sambutlah selalu hari-hari kita, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Sematkanlah selalu kata-kata indahmu lewat sejuta doa. Tadaburi kalam-Nya walau sejenak saja. Indahkanlah dan rasakan sepenuh jiwa. Sebagai tanda bahwa kita patuh dan tunduk kepada segala

Tolak Ukur Keberhasilan Wanita

Duhai wanita, hadirmu laksana surga. Hidupmu begitu istimewa. Tak elok jika ada kata yang selalu menghujami luka. Lemah lembutnya diri merupakan  anugerah Allah SWT. Sehingga Allah menatapmu dengan bahagia. Allah memberimu hadiah yang begitu penuh pesona. Tahukah engkau surat An-nisa, yang artinya wanita. Allah mengkhususkan keberadaannya untukmu, agar Allah merasa engkau istimewa. Wanita bisa menjadi jendela surga, tetapi bisa juga menjadi jendela neraka. Tergantung bagaimana dirimu membawa. Ya, keindahan itu ada pada wanita. Tetapi mengapa mereka kerap mendapat terpaan angin di atas fitrahnya? Apakah mungkin karna wanita juga berpotensi menjadi fitnah dunia. Ataukah karna wanita merupakan perhiasan yang paling indah di mata dunia. Entahlah, aku tak ingin mereka-reka.  Kusibukkan jemariku membuka cakrawala, membumikan nuansa yang serba beragam penafsirannya. Setelah subuh tadi, seusai sholat dan melantunkan ayat-ayat cinta-Nya, ku buka handphone genggamku. Aku mulai berkelana menyusur

Pintu Hidayah #4

Cerbung, part.4 Semilir angin membawa kesejukan ke relung bumi bagi penghuninya malam ini. Hujan deras mengalir dengan derasnya, menyambut sang malam yang akan menghampiri. Tak ada kata yang mampu melukiskan semua kisah hari ini, selain ucap syukur kepada Sang Pemilik Bumi. Karna tak ada satupun yang terbengkalai disini, semua terlihat indah dan ramah menemani setiap perjalanan kisah-kisah umat-Nya yang dicintai. Termasuk aku dan Zahwa. Terbawa dalam kisah bumi yang menjadi inti dari semua perjalanan hidup kami. Adzan magribpun menggema diantara mega merah yang mulai bersembunyi. Menyeringai suara merdu panggilan Sang Ilahi. Pertanda bahwa tubuh ini harus beranjak untuk segera pergi, menemui seruan panggilan Sang Ilahi. Sejuk dan damai rasanya hati, mendengar alunan adzan nan merdu dari masjid di seberang hotel yang kami singgahi.  "Zahwa, mau sholat jama'ah tidak? Lama banget ambil air wudhunya" Panggilku pada Zahwa yang sejak tadi belum juga keluar dari kamar mandi, sem