Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Sawang Sinawang

Mungkin kita pernah mendengar sebuah komentar atau orang di sekitar bilang; "...enak ya jadi guru, enak ya kerja jadi dosen, enak ya jadi anak kuliahan, enak ya kerja di A, enak ya...enak ya...dan masih banyak lagi komentar tentang enak ya lainnya yg sering kita dengar." Terkadang di mata kita, yang kita kerjakan saat ini dimata kita terasa begitu berat. Sedang kita melihat pekerjaan orang lain yang terlihat oleh mata kita lebih mudah. Apalagi jika tahu pekerjaan orang lain yang kita anggap lebih mudah tersebut gajinya lebih gede, dan sebagainya, wah..tambah bikin sesak nafas aja rasanya. Tapi insya Allah tidak untuk saya ya. Karna alhamdulillah nafas saya masih baik2 saja, jauh yg namanya dari sesak nafas heheešŸ˜Padahal, apa yang kita lihat belum tentu sesuai dengan yang mereka rasakan. Mungkin mereka juga bakal menganggap apa yang kita kerjakan, jauh lebih mudah dan lebih enak di bandingkan dengan pekerjaannya.  Seorang karyawan perusahaan negeri/swasta bisa saja melihat pe

Ketika Wanita Mengajukan Diri

Tulisan ini saya buat berdasarkan pertanyaan dari seorang teman kemarin siang ketika di kampus. Yang mungkin saja sedang galau. Tapi semoga saja tidak ya. Hanya sekedar ingin tahu saja. Atau sekedar berbagi wacana sebagai bahan diskusi diantara kita. Namun, dengan demikian saya tergelitik untuk menuliskannya di lembaran blog ini. Semoga apa yang tertulis bisa menjadi wacana sharing kita bersama. Dan bisa ada ibrohnya bagi sahabat-sahabat semua. Yang menjadi pertanyaannya, bagaimana jika seorang wanita yang terlebih dahulu mengajukan diri? Bagaimana kacamata Islam memandangnya. Dalam tanda kutip ya, mengajukan diri disini berarti si wanita yang terlebih dahulu mengajukan diri kepada seorang lelaki untuk mengajak menikah. Tentunya menikah tanpa pacaran di depannya. Menuju pernikahan dengan cara halal, sesuai yang Islam ajarkan. Apakah ini salah? Ketika kita melihat kebanyakan kasus pada umumnya, pihak lelaki lah yang lebih vokal biasanya dalam mengajukan diri guna menuju jenjang pernikah