Sahabat Lama

Hari ini saya banyak mendapat ikhtibar dari seorang yang menurut saya luar biasa. Sebut saja gina. Dia adalah sahabat lama saya sewaktu masih di bangku kuliah. Walau dulu kami bukan satu almamater, tetapi bisa dikatakan bahwa kami begitu sangat dekat. Karena sekitar 14th yg lalu kami berdua pernah bersama dlm sebuah orgnisasi. Kebetulan kami sama2 menjabat sbg pengurus organisasi saat itu. Disitulah awal pertemuan kami, dan kedekatan kami terjalin. Dan malam ini tiba2 suara hp berdering, ada telp masuk di hp saya dgn nomor yang tidak dikenal. Tanpa diduga, ternyata dan ternyata sang pemilik nomor itu adalah seorang gina. Sahabat lama yg sdh lama sekali tak bersua. Telpon dari seorang sahabat lama, yg sdh lama sekali loss contact, krn no beliau yg sdh tdk aktif dan ganti nomor baru. Bahagia rasanya, karna Allah masih memberi kesempatan utk bisa mendengar suara ceria dan ceritanya. Hampir sepuluh tahun sdh kami tidak pernah bertemu, apalagi menyapa utk hanya sekedar salam rindu. 


Banyak sekali yg kami ceritakan malam ini, mulai dari kabar pribadi, anak, bahkan sampai orangtua dan keluarga. Kami bernostalgia, bahkan sampai bernostalgila alias canda tawa dgn aneka cerita di dalamnya hahaa😂... Dan yg tak luput dari pendengaran saya adalah tentang ceritanya, yang begitu menarik perhatian telinga saya.  Bagaimana cerita perjalanan seorang gina ketika dia berjuang utk memperoleh cita2nya meniti karier di sebuah perusahaan BUMN ternama, hingga ia bisa menjadi seorang manager disana. Sebagaimana yang dicita2kan olehnya di masa kuliah dulu.  Luar biasa kedengarannya, dan satu jempol untuknya. Tetapi itu sdh menjadi kenangan lama katanya, semua itu cerita gina 5th yg lalu. 

Lain yang dulu, lain pula cerita yang sekarang. Karena tidak sampai disitu saja, ada sebuah cerita yang lebih luar biasa lagi menurut saya, dimana saya dibuat kaget olehnya, ketika dia bercerita bahwa dia sudah memutuskan utk resign dari pekerjaannya, dan kemudian memilih mengabdi mengajar pada sebuah yayasan dhuafa di daerahnya agar dirinya bisa berbagi ilmu kepada sesama. Selain alasan tsb, alasan keduanya karena pekerjaannya saat ini yg begitu sangat fleksible, tidak harus fulltime, dan tdk ada lagi kata deadline atau lemburan,  dimana dia bisa membawa anaknya ketika bekerja, sehingga ia bisa melihat bagaimana saat2 golden moment anaknya setiap hari, dia bisa mengasuh&mendidik anaknya dengan sepenuhnya, tanpa harus ada rasa khawatir lagi dlm dirinya krn kini anak yg tdk lagi bersama baby sister stp harinya. Sebab saat ini ia bisa selalu bersama&dekat dgn anaknya, yg kini sdh memasuki 6th usianya. 

Ginapun berbisik kepada saya lewat telponnya, katanya... "Saya ingin sekali punya anak yg begitu dekat dgn agamanya, dan bila diizinkan oleh Allah saya ingin putri saya kelak mjd seorang hafidzah. Itulah sebabnya, kenapa saya memilih resign dari pekerjaan yg dulu, yg menurut semua orang adl pekerjaan bonafite.  Krn saya ingin mengasuh&mendidik anak saya dengan kedua tangan saya langsung, saya ingin mengajarkan&menanamkan nilai2 agama, serta mengenalkan bacaan Al Qur'an kepada anak saya sejak dini. Dan saya pun tidak ingin terlewatkan oleh masa2 golden momentnya. Bukan saya tdk percaya dgn pola pengasuhan orang lain ya? Tetapi rasanya beda saja, ketika anak diasuh oleh pengasuh dgn ketika anak diasuh secara penuh oleh ibunya. Namanya juga kan berikhtiar dan belajar, apalagi seorang ibu adalah madrah pertama bagi anak2nya". 

Itulah gina saat ini. Begitu berbeda dgn gina 10th yg lalu. Yang dulu sedikit tomboy, dan berjilbab gaul. Namun sekarang jilbab menutup secara syar'i di tubuhnya. Seribu derajat perubahannya kini. Mendengar ceritanya, saya pun turut bahagia, sekaligus bangga kepada gina. MasyaaAllah, barokallah fikum gina😘 Subhanallah begitu istiqomahnya dirimu, smg Allah menolongmu utk mewujudkan impianmu. Di saat di luar sana banyak wanita2 berlomba utk menaiki karier keduniaannya, menunjukkan kebanggaannya akan jabatan&pekerjaannya, serta tak jarang sampai merelakan anaknya dibawah pengasuhan orang lain/baby sisternya, tetapi dirimu tetap sederhana namun istimewa, dengan memilih jalan yang insyaaAllah selalu diridhoi-Nya. Memutuskan resign dari segala jabatanmu, awalnya mungkin itu bukan hal yang mudah bagimu di tengah2 pendapatan&jabatan yg enak. Pastilah bergejolak hatinya. Sekali lagi gina your a great mom. Memutuskan utk resign, hanya agar dirimu bisa berbagi manfaat dan terutama utk menjaga anak2mu agar bisa terus dlm dekapan-Nya, terus belajar utk menjadi predikat seorang yang sholihah. 

Lantas bagaimanakah dengan diriku? 

Bisakah kelak menjadi ibu seperti seorang gina?  

Mampukah diriku kelak membawa anak2ku menjadi seorang yang dekat dgn agamanya, dan juga dgn pedoman hidupnya (Al Qur'an)? 

Dan tidak hanya sekedar dekat, tetapi juga mencintainya, menghafalnya. 

Ya Allah berikanlah pertolongan bagi kami semua, terutama emak2 yang masih double job dgn pekerjaan fulltimenya. Mudahkanlah agar kami mampu mendidik&mengasuh anak2 kami menjadi anak yg sholih/sholihah, dekat dgn-Mu, sunnah Rosul-Mu, dan kitab-Mu. Sehingga anak2 kami ketika kelak dewasa mampu menyeimbangkan urusan keduanya (dunia&akhirat), agar kami mampu berjalan bersama-sama hingga ke surga. 

"Robbihabliminassholihiin".....😇😇 

Terima kasih gina atas sharing nya malam ini.

Benar adanya bahwa ibu adalah sekolah utama bagi anaknya. "Al ummu madrasatul ula, iza a'dadtaha a'data sya'ban thoyyibal a'raq".

Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan