IRT Sang Primadona Hebat

Hai hai hai, siapa yang bergelar IRT disini? Alias Ibu Rumah Tangga ya, yang 100% fulltime moms tanpa berkarier di luaran sana? 

Yuk tunjuk tangan.Atau minimal jawab salam saya di komentar,, Assalamualaikum IRT semuanya, the best fulltime moms. Semoga semua selalu sehat ya😊

Jangan pernah bosan dengan tulisan saya ya, karena kali ini saya mau mencoba membuat sebuah coretan, tentang bagaimana sih hebatnya sang primadona rumah tangga, yang bernama IRT alias ibu rumah tangga itu. Yang terkenal dengan fulltime moms-nya. Tapi sebelumnya, saya mau mendoakan dulu untuk para yg bergelar IRT, baik yang fulltime moms ataupun juga yang berkarir, semoga selalu diberi kesehatan dan keikhlasan dlm menjalani segala aktivitas kesehariannya ya. Ada yang bilang menjadi ibu rumah tangga itu tidak semudah seperti memandang bunga yang bermekaran, apalagi membalikkan tangan. Iya apa iya nih? Soalnya kata orangtua saya, ilmunya itu tidak ada dalam kurikulum sekolah kita. 

Mengatur manajemen rumah, mengasuh anak, menyiapkan segala kebutuhan keluarga, barangkali adalah hal-hal penting yang tidak pernah kita dapatkan ilmunya dari bangku sekolahan. Apalagi bagi mereka yang seratus persen fulltime mom, yang kesehariannya di rumah dan harus mengerjakan tugas-tugas IRT dengan kedua tangannya tanpa bantuan ART alias asisten rumah tangga. Kebayangkan gimana repotnya, apalagi yang punya banyak anak.  Hebat dan luar biasa bagi pandangan saya. MasyaAllah, barokallah deh buat mereka. Bisa dikatakan mereka adalah makhluk langka, yang penuh talenta. Jadi jangan pernah menganggap remeh ya.

Sebelum kamu menganggap remeh pekerjaan seorang ibu rumah tangga, kamu harus tahu hal-ini dulu👉 ...**Orang berpikir ibu rumah tangga hanya berleha-leha di dalam rumahnya, sambil menunggu suami pulang kerja. Akan tetapi kenyataannya, pekerjaannya siap menunggu mulai dari membuka mata sampai waktu tidur menjelang. Sudah pasti ada saja yang dikerjakannya. * Itu sih, saat ini yang mulai saya rasa. 

Meski tidak harus berangkat ke kantor, berjibaku dengan macet, punya banyak jadwal meeting yang harus dihadiri, dan baru pulang ke rumah saat matahari telah terbenam, pekerjaan ibu rumah tangga sang primadona keluarga itu juga banyak sekali ternyata. Pekerjaan itu bahkan dimulai dari saat membuka mata sampai nanti sebelum tidur di malam harinya. Diawali dari membangunkan anak-anak dan mengatur persiapan mereka ke sekolah *bagi yg sdh memiliki anak ya. Menyiapkan sarapan, memastikan gizi keluarga terjaga, dan lalu mengantar anak ke sekolah. Belum lagi menyiapkan juga berbagai kebutuhan suami, sebelum sang suami berangkat bekerja.

Setelah anak di sekolah, suami di kantor, ibu rumah tangga sendirian di rumah bukan berarti bisa berleha-leha seenaknya. Ingat ini ya? Beberapa list yang dipersiapkannya. Ada piring yang perlu dibersihkan, juga baju-baju kotor yang harus dicuci. Ada halaman yang harus disapu, dan ana makanan yang harus disiapkan. Belum selesai pekerjaan rumah, tiba saatnya menjemput anak sekolah dan menyiapkan makan siang. Di sore hari, banyak juga yang harus dilakukan, mulai dari menyiapkan makan malam sampai membantu sang anak belajar. Ketika suami pulang setelah bekerja, ada pekerjaan baru juga yang harus dikerjakan. Hal ini terus berulang setiap harinya, berulang dan terus berulang. Bisa dibayangkan? 

Mungkin bagi mereka yang memiliki asisten rumah tangga, pekerjaannya akan sedikit terasa menjadi mudah dan terbantu. Karena ada yang menolong untuk mengerjakan pekerjaan di bagian tertentu. Tetapi bagi yg tidak memiliki asisten rumah tangga, semua harus ikhlas agar bisa terselesaikan dengan tangannya sendiri. Namun demikian, apakah itu terasa berat? Pastinya tentu tidak jawabannya, karena semua pekerjaan itu adalah ibadah untuk kita semua, tugas-,tugas itu adalah ladang pahala bagi kita semua, *ibu rumah tangga.

Jika di kantor, mungkin saja kita terbiasa bekerja dalam tim. Tetapi di rumah, di saat suami pergi bekerja, kita bekerja sendirian. Terbayangkan? Kalau kita tidak disiplin, segala yang jadi tanggungjawab kita akan terabaikan. Bahkan bisa saja menjadi berantakan. Apalagi bagi yang punya anak balita satu, dua, tiga jumlahnya dan seterusnya. Kalau tidak pintar-pintar mengatur tingkat kecepatan, bisa-bisa tidak terselesaikan. Begitulah di balik kisah sang IRT hebat. Ibu rumah tangga, sang primadona hebat, karena keringatmu sangat berharga di mata Sang Pencipta. Semoga selalu tetap ikhlas dan bahagia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan