Bak Rel Kereta Api

Cerita malam bersama Zain💞
======

20.30 WIB

Mama: "Zain, kita main legonya sambil murojaah ya nak"
Zain: "Iya ma, Zain buat tembakan mama buat helikopter ya. O iya murojaah surat Al Falaq ma" 
Mama: "Oke"

......dan murojaah surat Al falaq pun berlangsung, hingga terakhir surat Al Lahab. Sampai di surat itu, Zain kibarkan bendera putihnya bilang udahan ma murojaahnya. Zain ngantuk, sambil berdiri siap2 untuk lari masuk ke kamar. Tanpa komentar, saya pun menyudahinya dan mengikuti inginnya. Walaupun seharusnya murojaah Zain malam ini memasuki surat Al Kafirun bukan Al falaq. Tapi berhubung masih batita, ya suka-suka dia saja dulu lah murojaahnya. Berjalan perlahan tapi konsisten. Yang paling penting, jangan pernah memaksakan. 

Mama: "Sebelum tidur, ayo dong beresin dulu legonya. Bantuin mama"
Zain: "Baik ma"
***

21.00 WIB

Setelah sampai di kamar dan tiduran di kasur, seperti biasa Zain mengajak mamanya baca doa sebelum tidur. Setelahnya bilang, Zain sayang mama.  Ah, kata-kata itu selalu saja membuat meleleh hatiku. Semoga jadi anak sholih ya nak, dalam hatiku. Seraya tak lupa, terucap kalimat kepada Zain, "maafin mama ya nak untuk hari ini, Zain jadi anak yang Sholih ya". Disambut dengan anggukan dari kepala Zain, sambil ia melingkarkan tangannya ke leher sang mama. Begitu tiap harinya, setiap kali hendak memasuki pelabuhan mimpinya. Saya selalu mengucapkan permintaan maaf kepadanya. Dengan harapan agar Zain pun bisa merekam pelajaran, dari kata permintaan maaf yang selalu terlantunkan di setiap menjelang kisah malamnya. Dan biasanya Zain akan membalas dengan kalimat yang sama, "Zain juga minta maaf ma". 

Lanjut cerita....

Mama: "Zain sudah ngantuk banget blm, mau dengar mama cerita gak?"
Zain: "Mau, tapi kan Zain mau tidur dah malam ma"
Mama: "Iya gak apa-apa, mama cerita terus Zain dengerin sambil nunggu tidur nyenyaknya datang"
Zain: "Iya ma"
Mama: "Zain mau mama cerita apa?"
Zain: "Nabi Muhammad kecil itu lho ma"
Mama: "Oke"

Fix, Zain minta diceritakan tentang Nabi Muhammad.

Tanpa ba-bi-bu lagi sayapun mulai action bak pendongeng handal di hadapan Zain. Saya ceritakan semampu saya, sebatas mana yang saya tahu. Memulai cerita tentang kelahiran Nabi Muhammad dan silsilah sederhananya. Dan tak lupa untuk intisari yang dimintanya, bercerita bagaimana keceriaan dan bahagianya kehidupan Sang Muhammad kecil. Hingga di akhir cerita, Zain pun tersenyum, menandakan ia senang. Dan saya pun langsung bertanya kepada Zain, sebagai umpan balik.

Mama: "Nabi Zain siapa nak?"
Zain: "Muhammad"
Mama: "Zain tahu gak, siapa yang menciptakan Nabi Muhammad?"
Zain: "Allah"
Mama: "Betul, pintar anak mama"
Zain: "Kok yang menciptakan Muhammad itu Allah sih ma, sama kayak Zain?"
Mama: "Iya, karena Nabi Muhammad sama seperti kita. Sama-sama manusia"
Zain: "Manusia itu apa sih ma"
Mama: "Manusia itu orang, makhluk ciptaan Allah"
Zain: "Oh orang ya, kayak teman-teman Zain ya"
Mama: "Iya"
Zain: "Tapi kok banyak sih ma orangnya"
Mama: "Banyak, karna Allah mau supaya Zain kenal sama teman-teman Zain"
Zain: "Kenapa Allah ciptain Olang ma"
Mama: "Biar ada yang jagain bumi" ....*mulai spaleng dah emaknya, padahal baru beberapa rantai pertanyaan anaknya😅
Zain: "Biar bisa ke luar angkasa ma, kenali ciptaan Allah. Kata Rico, kan Rico kan nyanyinya begitu ma." ...*efek si anak setiap hari gak pernah absen nonton Rico the series di tv😊
Mama: "O iya ya, mama salah ya"
Zain: "Mama sih gak pelnah nonton Rico"
Mama: "maaf deh, mama nonton kok tapi dari jauh" ...*alibi si emak sebagai alasan🤭
Zain: "Ma, kalau yang ciptain Zain dan Muhammad kecil itu Allah. Terus yang ciptain Allah siapa?" ...*pertanyaan spontan Zain. MasyaAllah entah terinspirasi dari mana pertanyaan polos itu.
Mama: (mulai agak berubun kepalanya, dan mulai sedikit kehilangan kata-kata untuk meladenin semua pertanyaan Zain yang gak ada berhentinya. Rel keretanya mulai lagi🤦).. sambil jawab "Allah itu tidak diciptakan karna Allah itu Maha Menciptakan. Kan mama dan Zain yang butuh Allah. Kalau Zain mau ke pantai terus naik motor sama mama, kita baca doa dulu kan ya, biar apa Zain?
Zain: "Biar gak tabrakan ma"
Mama: "Iya biar selamat kan. Terus biar gak tabrakan Zain kan doa, kalau doa mintanya sama siapa?"
Zain: "Sama Allah"
Mama: "Nah itu anak mama pintar"
Zain: "Ma, kita gak boleh menyerah ya"
Mama: "Iya, kita harus semangat terus"
Zain: "Kata Riko yang waktu naik sepeda, kita gak boleh menyerah ma, kayak gitu ma. Terus kenapa sih ma kita gak boleh menyerah"
Mama: "Sebab kita orang yang kuat, Allah mau kita jadi orang yang hebat. Udah ah kita tidur yuk, udah malam. Besok aja pertanyaan dan ceritanya dilanjut lagi" (Si emak langsung menstop pertanyaan Zain). Krn si anak bukannya tidur malah melek terus matanya, jadi seger dan pertanyannya semakin panjang dan panjang banget bak rel kereta api Indonesia ...dan emaknya pun mulai takut akan kehabisan kata untuk mengolah jawaban buat si anaknya😂
Zain: "Kuat kayak superhero ya ma, hebat kayak Rico ma"
Mama: 🤯🤦otak ngebul dan tepok jidat , sambil berkata.. "sini mama usap-usap punggungnya, udah malam sekarang kita bobo ya"

Begitulah Zain ketika menjelang tidurnya, aktivitas sekaligus sebagai rutinitas malamnya. Dan di setiap akhir cerita, entah itu mamanya yang cerita ataupun dari hasil Zain nonton smart hafiznya. Selalu ada saja rentetan pertanyaan spontan yang panjang, sambung menyambung yang terlontar dari mulutnya. Yang kadang bikin emaknya spaleng dan bingung, yang mau gak mau si emak harus bisa muter otaknya, guna membuat jawaban sederhana untuknya. Ya walaupun jawaban si emak itu entahlah, benar tidaknya, dimengerti atau tidaknya sama si anak. Tapi yang terpenting adalah positifnya, dan apa yang disampaikan bisa ditangkap ke dalam alam bawah sadarnya. Pelajaran sederhana tentang makrifatullah dan nabinya. 
****

21.55 WIB

Zainpun akhirnya terpejam, setelah mamanya konser satu album sholawat sesuai permintaannya. Dan malam ini, adalah rekor jam tidur termalam untuk Zain. Yang biasanya maksimal paling malam jam 21.30 Zain sudah beranjak dalam labuhan mimpinya. MasyaAllah tabarokallah ya nak ya, terima kasih sudah setia menemani aktivitas mama. Ceritanya, boleh diambil pelajarannya, diikuti pembiasaan sederhananya, dan kalau mau dibuang juga tidak mengapa. Ah, hidup itu dibawa bersyukur saja. Dinikmati dan jalani dengan terus menapaki  jendela takdir-Nya, dengan penuh kesyukuran tanpa harus menuntut orang lain melakukan hal yang sama sesuai kehendak kita. Sawang sinawang sih katanya. Yang penting, selalu ajak anak belajar tentang diri dan agamanya. Agar hidupnya tidak mudah goyah, ketika tertepa hujan lebat yang turun di hidupnya.

Yuk fastabiqul khoirot😊



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan