Dimanapun Berada, Permata Tetaplah Permata

Seribu satu katanya, hidupmu tak akan lama. Alah, hadirmu hanya membuat repot semua orang saja. Keberadaanmu sudah membuat  berantakan semua rencana. Ah, kamu bukan siapa-siapa. Hadirmu cuma sementara saja. Jadi tak perlu ribut terhadap penilaian manusia. Mau dianggap apa atau dibilang bagaimana, manusia hanya mampu menilai secara kasat matanya saja. Itulah dunia dengan segala fatamorgananya. Tapi tidak dengan Allah Swt. Dia penggenggam semuanya, dari awalan bermula hingga titik akhirnya. Lantas kenapa kita harus risau dengan perkataan manusia? Kenapa pula kita harus takut berjalan di pelataran dunia? Jika yang kita utamakan adalah penilaian Allah saja. Karena hanya Allah yang Maha Tahu segalanya. Tidak akan hilang pesonamu wahai calon bidadari surga, hanya karena Allah mengujimu dengan melemparkan kotoran diwajahmu. Tidak akan hilang keindahanmu, hanya karena Allah menempatkan sampah di dekat tubuhmu. Tidak akan hilang ketaqwaanmu, hanya karena Allah menguji dengan kesempitan di dalam perjalanan hidupmu. Hidupkan saja dirimu dengan damai di atas kakimu, sekalipun dunia kerap mengguncang raga. Apapun itu, Allah sebaik-baik penilai di dalam perjalanan kehidupan manusia. Jika kata Allah engkau adalah sebuah permata, maka apapun yang mengiringi tubuhmu tidak akan pernah menghilangkan pesona, keindahan, dan ketaqwaanmu di mata-Nya. Engkau akan tetap menjadi permata, laksana mawar yang merekah indah namun sulit dijamah. Permata akan tetap menjadi permata, sekalipun dirinya disandingkan dengan kotoran yang berbau. Ingatlah akan pahala surga. Abaikan semua yang mematahkan semangat raga. Engkau adalah manusia pilihan. Sebab jiwamu adalah milik-Nya. Allah Tahu bahwa kau mempesona bagi Allah dalam kehidupan dunia.

Matahari mulai tenggelam, tampak tanda senja akan datang. Lihatlah ke depan, sekalipun terangnya matahari mulai tenggelam yang berarti akan berganti malam. Namun keindahannya tidak begitu saja menghilang, ada senja yang menggantikan. Walaupun meredup cahayanya, namun Allah tetap menjadikan keindahan di sisinya. Tanda sebuah kesempurnaan, bahwa matahari adalah pelengkap kehidupan. Begitupula diri kita, disaat dirundung berjuta masalah dan ujian, jangan lantas gemetar kemudian menghindar dari kenyataan. Boleh pergi sebentar, akan tetapi untuk mencari ketenangan bersama Tuhan. Agar tegar, tenang, dan mendapatkan jalan keluar yang mengindahkan. Tak akan kekal Allah memberikan kita ujian. Sebab dunia hanyalah sebuah persinggahan. Jangan bawa dirimu hanyut dalam arus deras yang mampu menenggelamkan tubuhmu, menyeretmu ke dalam pusara air yang menyeramkan. Jika ingin diri tetap menjadi permata, jangan hiraukan dengan segala prasangka. Jangan overthinking dalam melawan komentar yang ada. 

Hidup itu bermakna, bagaimanapun suasana tetaplah hadirkan kilauan permata. Sebab sebuah permata tidak akan hilang harganya, hanya karena lama tertutupi oleh sampah ataupun tanah. Permata tidak akan hilang kilauannya, hanya karena berada dalam kubangan lumpur yang sangat pekat. Pesannya, janganlah khawatir dengan segala persoalan dunia. Karena kita punya Allah yang Maha Pemberi Solusi di dalamnya. Jangan hanya karena sebuah ambisi dunia, kita rela menggadaikan keimanan dalam dada. Allah juga tahu siapa kita, tidak akan pernah Allah membiarkan manusia hidup dalam kemiskinan dan ujian selamanya. Majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa harus menjatuhkan. Jadilah baik tanpa harus menjelekkan, dan jadilah benar tanpa harus terus menerus menyalahkan. Dan bijaksanalah dalam mengeluarkan segala pikiran. Agar tidak menyakitkan, dan bikin sakit badan.

Jadilah engkau seperti permata, yang kuat dan berkilau. Percayalah, Allah menyentuh hatimu dengan penuh kerinduan. Jikalau hatimu masih bergetar, manakala mendengar dan membaca sebuah kebaikan. Yang membuatmu menangis dalam penyesalan. Dan hatimu terisis pedih, ingin kembali kepada yang Maha Mencintai. Karena kau merasa sudah terlalu lama pergi. Yakinlah, sebuah kilauan permata itu sebenarnya masih ada dalam jiwamu. Sehingga Allah masih melembutkan hatimu. Hingga kau tersungkur malu, karena sifat acuhmu. Kembalilah tanpa ragu. Allah tidak pernah menutup pintu. Sebesar apapun kesalahanmu. Sebab untuk menjadi sebuah permata yang berkilau, ada suatu proses yang sering kali luput dari perhatian kitap. Padahal proses tersebut sangat penting sekali, dan bisa dibilang sangat krusial. Karena tanpa adanya proses tersebut, sebuah permata tidak akan bisa menjadi indah dan berharga di mata khalayak ramai.

Tahukah kalian, bagaimana sebuah batu permata itu dihasilkan hingga berkilau? Sebuah permata yang indah, tidak dihasilkan dengan begitu saja. Semuanya melalui proses yang begitu lama. Permata dengan kilau yang indah, semua berawal dari sebuah batu yang bentuknya sangat tidak beraturan, banyak bagian tajamnya. Yang tidak mengenakkan dalam pandangan manusia. Namun kemudian oleh para pengrajin, batu tersebut dibentuknya dipahat dengan sedemikian rupa, dan menggosoknya agar keluar kilauannya. Semua itu harus melalui proses penempaan yang cukup lama. Tidak cukup dengan satu atau dua hari, seminggu atau sebulan. Bahkan terkadang ada yang membutuhkan proses berbulan-bulan lamanya. Ketahuilah, sangat berat prosesnya untuk menjadi sebuah permata yang berkilau, cantik dan berharga.

La tahzan saja, yakinkan diri bahwa Allah bersama kita. Nikmati semua proses pemberian-Nya. Sebab takdir-Nya tidak akan mengecewakan kita, tidak pula akan membawa mati seketika. Kecuali tak tertanam iman di hati kita. Ia akan menjadi keras, dan tetap keras. Sehingga tidak bisa ditempah untuk dijadikan sebuah permata. Jalani saja semua dengan kesyukuran di dalamnya, sabar dan ikhlas dalam menerimanya. Namun, berbahagialah jika Allah masih mau menyentuh hati kita kembali dengan kesadarannya. Sehingga hati kita tergetar untuk memperbaiki semua kesalahan yang ada. Lelah memang menjalaninya. Letih memang menghadapinya. Akan tetapi ketahuilah, bahwa tidak mudah sebuah perjalanan untuk menjadi permata. Sebuah permatapun melewati proses yang hampir sama buruknya dengan kita, yang sama terjalnya dengan kita. Tidak mudah begitu saja baginya, untuk menjadikannya berkilau dan dipandang indah dalam pandangan manusia. Jika kita pikir dengan logika, permata itu hanyalah sebuah batu biasa. Namun keberadaannya bisa menjadi istimewa karena ia ditempa dan diasah dengan beragam proses di dalamnya. Begitu pula dengan kehidupan kita, yang keberadaannya tak jauh berbeda dari permata tersebut. Yang perjalanannya melalui banyak proses, banyak yang harus kita lalui terlebi dahulu, sebelum Allah membawa kita sampai kepada tempat yang ditentukan-Nya. Percayalah, permata selamanya akan menjadi permata. Terlepas apa dan bagaimana proses kehidupan yang berjalan di dalamnya. Sebab Allah Maha Tahu, hamba-hamba mana sajakah yang layak diprioritaskan untuk masuk ke dalam kasih sayang-Nya. Sibukkan saja memperbaiki diri, karena bagi Allah permata yang indah tidak akan berkurang keindahannya, sekalipun Allah mengirimkan ujian yang teramat berat di dalamnya. Sebab baginya, pandangan dan penilian Allah lebih berharga dibandingkan segalanya. Sibukkan saja diri kita dengan perbaikan, taubat nasuha di atas semua kesalahan yang pernah kita lakukan.

Minggu happy, jangan pernah berhenti bermimpi. Jalani proses tanpa henti, hingga Allah tak segan mengabarkan bahwa dirimu sangat Aku sayangi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

šŸ„€Perang Melawan Diri Sendiri

šŸŒˆMelukis Pelangi Di Tengah Hujan