🍄Tanpa Menyerah🌾

Seorang Ibu berkata pada anaknya “Kau tahu Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. 

Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras, kokoh, dan mahal harganya.

Sama halnya dengan kehidupan manusia, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam sebuah ujian dan menyedihkan rasanya, semua itu punya hikmah besar dalam kehidupan. Jika kita bisa bertahan, tidak hancur, dan tetap berjalan produktif, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter laksana intan, keras, dan kokoh.

Lakukanlah semua tanpa menyerah. Karna kata menyerah adalah sebuah diksi yang akan membuat kaki kita patah. Menutup jalan bagi kita dalam mendulang kebaikan. Dan bisa saja membuat hidup putus asa dan tak kenal arah. Summa na'udzubillah.

Inilah kehidupan yang senantiasa silih berganti, senang susah, panas dingin, sukses gagal, tertawa menangis, siang malam, panas hujan, dan lain-lainnya. Allah ciptakan untuk menghiasi kehidupan. Tanpa melihat siapa diri kita, keturunan siapa dan memiliki jabatan apa. Ingatlah, tidak akan ada kemilau sebuah intan tanpa proses panjang yang menyakitkan. Tidak akan ada sebuah cahaya matahari yang cerah, tanpa didahului oleh gelapnya malam. Dan semua kisah itulah yang kelak akan menjadikan diri kita, menjadi intan-intan kehidupan yang bersinar terang dan luar biasa. Jangan mudah sakit hati jika ada yang menyakiti, bukannya tidak boleh. Hanya saja jangan menyimpannya terlalu dalam. Jangan dendam dan selalu menebarkan prasangka buruk terhadap sekitar, jika ada yang mengecewakan. Tegapkan diri kita, semakin kuatkan pijakan kaki, dengan mengurai senyuman pada dunia yang sudah memberikan sejuta sandiwara dengan bermacam warna. Lapangkan dada dengan sifat mudah meminta maaf dan memaafkan, di atas perjalan kehidupan yang kerap mengiringi.

Sebab Allah akan melihat siapa-siapa yang mampu bertahan di kehidupan ini. Siapa yang tidak tumbang, dan tetap berjalan dalam kebenaran dan kebaikan. Dan dengan hanya berpegang kepada Allah, sesungguhnya itulah sang pemenang sejati di kehidupan.

Jadilah seperti intan yang tak mudah marah, walau badannya memerah. Jadilah seperti intan yang tanpa menyerah, walau sakitnya kehidupan mendera jauh dari indah. Nikmati saja semua prosesnya dengan kemilau hati yang cerah, tanpa patah atas satu ketetapan yang telah ditetapkan-Nya. Ingatlah, Allah tidak selalu melihat bagaimana hasil akhirnya. Akan tetapi Allah selalu melihat bagaimana proses yang kita lalui dalam berjalan untuk mencapai titik keindahan itu. Sehingga menurut Allah, kita layak diperhitungkan untuk mendapatkan keindahan dunia. Sebagai bonus di akhirannya. Berterima kasihlah dengan masalah, ataupun ujian yang kerap menghampiri. Sebab hal itulah yang akan membuat kaki kita semakin kuat, dan jiwa semakin kokoh seperti batu karang di lautan. Menjadikan kita manusia yang tak mudah goyah, walaupun diterpa ombak di lautan. Dan berprasangka baik sesungguhnya itu lebih baik. Karena disebabkan oleh hal tersebutlah, diri kita bisa belajar bagaimana mengelola masalah dengan hati yang benar.

Allah berfirman:
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu?
4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
(QS. Al Insyirah: 1-8)

...dan jika engkau diberi ujian sebuah masalah oleh Allah, janganlah terlalu banyak mengeluhkan dan membicarakannya kepada banyak orang. Sebab tidak semua orang yang hadir di sekitarmu akan menyukaimu. Namun berfokuslah pada solusi, agar hati seketika tak menjadi mati. Berusahalah tetap menggali potensi seraya berdoa, ikhtiar dan memohon pertolongan kepada-Nya, Sang Maha Pemberi Solusi. Lebih baik produktifkan diri daripada mencaci maki dan mengiba perhatian dari segala sisi. Cukup Allah yang menjadi sandaran dalam menjalani sandiwara dunia yang kerap menghampiri. Sebab hanya dengan bantuan-Nya lah,  yang mampu membuat kita menjadi seorang mukmin yang kuat.

Semangat menjalani hari-hari, dan selalu belajar menjemput kebaikan dari segala sisi. InsyaAllah, aamiin.

Komentar

  1. Fania Zayna Alfaruq23 Oktober 2022 pukul 15.41

    Semangat berbagi mba, lebih perbanyak lagi ya tentang ttg self healing nya. Memotivasi bgt. Terima kasih mba🤗

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan