🍃Aku Dan Tinta Elektronikku

Pada awalnya, memang berat menulis untuk dakwah. Sebab aku bukan manusia hebat. Bukan pula malaikat. Sebab aku, manusia sama seperti para sahabat. Manusia biasa yang masih punya dosa. Awalnya memang ragu untuk memulai. Akan fokus di ruang mana dan jenis tulisan apa. Kadang aku mendapat cacian dari orang yang mungkin tidak suka dengan tulisanku, dengan cara dakwahku. Aku dibilang sok alim, sok baik dan sebagainya. Tetapi tak mengapa. Nitizen +62 disini sih bebas berkomentar apa adanya. Sebab tidak semua nitizen berlaku demikian adanya. Aku anggap itu suatu keindahan selaksa peristiwa, yang mendewasakan sebuah perjalanan. Namun jujur, terkadang dari cacian dan ejekan itu, kadangkala membuat semangatku mulai menurun. Ah rasanya, jika tidak ingat ada pahala kebaikan di dalamnya, ibarat bedak semangat ini mungkin sudah langsung luntur dan hancur. Akan tetapi, di saat itu ada kakak tingkatku sewaktu kuliah yang memberiku nasihat sehingga semangatku kembali membara lagi. Membuat kakiku semakin kuat, dan semangatku tak menjadi karat. Bahkan aku berazam untuk menulis dakwah setiap pekan satu kali, InsyaAllah. Dan dengan rahmat Allah tersebut, dakwah yang kulakukan ini cukup efektif. Setelah kebiasaan menulis dakwah ini kulakukan, aku menjadi menyukainya, bahkan mencintainya. Ibarat orang dimabuk cinta, aku jadi falling in love. Dalam dua hari saja tidak membuat reel editing, rasanya tangan ini sudah terasa gatal. Seminggu tidak menulis, rasanya ada suatu beban dan sesuatu yang kurang.

Aku mabuk. Ya, aku dimabuk cinta oleh jalan dakwah yang katanya sederhana. Karena dakwah adalah cinta. Mengajak kembali ke jalan Allah dengan cinta. Menulis dengan cinta, berharap mendapatkan cinta-Nya yang unlimited. Menulis dengan cinta, berharap orang-orang tersentuh hatinya dan kembali kepada-Nya dengan cinta pula. Yang berduka lara semoga menjadi bergembira. Yang kecewa semoga tak mati rasa. Yang hampir putus asa semoga bertemu kembali kepada jalan-Nya. Yang lelah semoga ada tersisa semangat menggelora. Tidak terasa kini hendak masuk di tahun 2022, entah kira2 lebih dari 5 tahun adanya, aku bergelut dengan dunia menulis bergenre religi isinya. Tayangan blog-blog dakwahku semakin bertambah setiap harinya. Aku senang mengetahuinya karena tulisan dakwahku dibaca banyak orang. Aku harap, semakin banyak yang membaca, semakin banyak orang yang tercerahkan. Aku dan tinta elektronik yang mendunia. Ya lewat tinta elektronik aku menggoresnya, kemudia mengeksposnya. Meski tidak dengan buku fisik yang nyata, meski tidak berada di dunia nyata, tetapi masyaAllah efeknya luar biasa. Aku senang berada di jalan dakwah ini. Meski berat dan banyak rintangan, tapi hasil akhirya insyaAllah akan manis rasanya. Rintangan inilah yang akan menjadi pemanis di jalan dakwah ini. Bukan soal uang, tetapi tentang bagaimana berbagi ilmu, motivasi dan kebaikan. Tidak hanya sekedar dakwah, tapi juga healing. Sebab aku sangat menyukai membuat foto sederhana, reel video editing dan writing. 

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkanku ke jalan dakwah ini. Jika bukan karena rahmat-Nya, tentu aku menjadi orang-orang yang merugi.

****

Begitu indahnya ketika kita bisa berbagi, tidak harus dengan sejumlah uang yang begitu banyak. Setidaknya dengan sedikit ilmu yang kita miliki. Tidak harus selalu dengan lisan yang begitu lantang. Karena setiap orang berbeda keahlian. Setidaknya dengan tulisanpun sudah jadi, untuk kita berfastabiqul khoirot. Sebab ada yang mengatakan, ilmu yang tidak diamalkan itu bagaikan pohon yang tak berbuah. Jadi percuma. Kini, aku dan tinta elektronikku" telah menginspirasi hidupku. Bertahan atau bersabar?? Ketika lelah menyergap, ketika jenuh membumbung tinggi, saat itu Allah terus menarikku untuk tetap bertahan. Hingga akhirnya Allah memilihku untuk menjaga dan menanamkan bibit-bibit mawar di taman cinta. Dari situlah babak baru itu dimulai, sampaikanlah walau satu ayat, dan sampaikanlah kebenaran itu walaupun terasa pahit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Sejati

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

🌈Melukis Pelangi Di Tengah Hujan